Tuesday, 5 December 2017

MAKALAH BULETIN BULAN OKTOBER 2017




MENGENAL SIFAT ZUHUN

A. Menurut bahasa:

  • Lawan kata dari menyenangi,
  • Meninggalkan sesuatu dan berpaling darinya,
  • Berpalingnya kecintaan terhadap sesuatu kepada yang lebih baik darinya

B. Menurut istilah:

adalah tak tergantungnya keinginan hati dan jiwa dengan kenikmatan kehidupan dunia, kegemerlapannya dan keindahannya.

DALIL-DALIL TENTANG ZUHUD

Al Qur’an:

Artinya: "Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. "(QS. Al A’la :16-17)
Dan di surat yang lain
Artinya: "Tidak patut, bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi. Kamu menghendaki harta benda duniawiyah sedangkan Allah menghendaki (pahala) akhirat (untukmu). Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. Al Anfal: 67)

Al Hadits:

Artinya: "Dari al Mustaurid bin Saddad alfahri berkata, bersabda Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam: ”Tidaklah dunia dibanding dengan akherat kecuali seperti salah seorang darimu mencelupkan jarinya dilaut maka lihatlah apa yang tersisa" (H.R. Muslim) 
Artinya: "Dari Sahl bin Sa’din As Sya’idi berkata:”seorang lelaki datang kepada Nabi SAW dan berkata:”Wahai Rasulullah tunjukkan kepadaku amalan yang jika aku mengerjakannya maka aku akan dicintai Allah, dan dicintai manusia, maka beliau bersabda:”Zuhudlah didunia niscaya kamu akan dicintai Allah, Dan zuhudlah apa yang ada ditangan manusia niscaya kau akan dicintai oleh menusia." (Hadits hasan diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan lainnya) 
Artinya: "Dari Jabir bahwa nabi SAW memasuki sebuah pasar dan manusia berada disekelilinganya dan dihadapkan seekor anak kambing tuli lagi mati, maka dihidangkannya dan diambil telinganya baliau bersabda:”Siapa darimu yang menginginkan ini dengan dirham? Mereka berkata kami tak menginnginkannya dan tak condong kepadanya. Beliau bersabda: “Apakah kalian mau itu untukmu? Demi Allah seandainya anak kambing  itu hidup akan menjadi aib, karena ia tuli bagaimana pula dia sekarang mati?” Beliau bersabda: ”Demi Allah, dunia itu lebih hina dihadapan Allah dibanding ini bagimu” (HR. Muslim)

POTRET KEZUHUDAN RASULULLAH SHALALLAHU 'ALAIHI WASALLAM.

Yahya bin Hakim bercerita padaku berkata Abu Dawud bercerita padaku Dia berkata: ”Saya diberitahu Amru bin Murrah dari Ibrahim dari Alqomah dari Abdullah berkata: ”Nabi shalallahu 'alaihi wasallam tidur di atas tikar maka membekas pada kulitnya, saya berkata: “Demi bapak dan ibuku ya Rasulullah, seandainya anda memberitahukan pada kami maka akan kami beri tempat tidur yang dapat melindungi anda.” Berkata Rasulullah SAW: ”Tidaklah aku dan dunia ini melainkan saya dan dunia ini seperti pejalan kaki yang berlindung dibawah pohon kemudian istirahat dan meninggalkannya.”
Begitulah gambaran tentang betapa zuhudnya Rasulullah sampai beliau tidak tidur di atas kasur yang embuk bagus dan mewah seperti seorang raja padahal beliau lebih mulia dan tinggi kedudukannya dari seorang raja.
Apakah beliau tidak bisa atau tidak mampu tidur di atas kasur yan glebih baik? Kalau senadainya beliau mau tentunlah bisa, bahkan bisa sekali. Akan tetapi rosulullah zuhud terhadap dunia ini sampai dunia ini di mata beliau sangat lah hina dina. Tidak lah ada kehidupan yang lebih baik melainkan kehidupan yang hakiki di akhirat nanti.

Wallahua’alam

MAKALAH BULETIN BULAN JULI 2017

CINTA KEPADA ALLAH & ROSUL-NYA BUKTI KESEMPURNAAN IMAN DAN ISLAM



Allah berfirman di dalam Kitabullah Al-karim, Al-Qur’an:
Katakanalah: jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai dari pada Allah dan RosulNya dan berjihad dijalanNya maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan Nya, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik. (QS. At-Taubah: 24)
Berikut adalah beberapa poin pembahasan terkait ayat di atas.
  1. Bahwa mencintai Allah & RosulNya adalah bukti kesempurnaan iman dan kebagusan islam.
Dari Abu Hurairoh ra bahwa Nabi saw bersabda:


Ada tiga perkara, barangsiapa yang telah memiliki niscaya dia telah mendapatkan manisnya iman: yaitu hendaklah Allah dan Rosul lebih dicintai kepadanya dan selain keduanya, hendaklah dia mencintai seseorang yang diatidak mencintainya kecuali karena Allah dan hendaklah dia benci kembali kepada kekufuran sebagaimana dia benci dilemparkan kedalam api. (HR. Muslim)Cinta dunia dan takut mati adalah sebab kehancuran umat islam.


  1. Bahwa mentaati Allah, beribadah kepada-Nya dan mentaati RosulNyad dan mengamalkan sunahnya lebih didahulukan atas keluarga, harta dan anak yang ia cintai.
Allah berfirman :


“Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin dan perempuan yang mukmin, apabila Allah dan RosulNya telah menetapkan suatu ketetapan, aka nada pilihan (yang lain) bagi mereka tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan RosulNya, maka sungguh sia telah tersesat dengan kesesatan yang nyata.” (QS. Al Ahzab : 36)


  1. Allah mengancam dengan adzab adan siksa-Nya bagi yang lebih mengutamakan cintanya kepada selain Allah dan Rosul.


Berkata syaikh Abdurrohman bin as sa’dy :


Dan ayat yang mulia ini (surat At-Taubah: 24) dalil yang paling kuat atas wajibnya mencintai Allah dan RosulNya dan wajibnya mengutamakannya atas kecintaan kepada segala sesuatu, dan ancaman keras atas orang yang menjadikan sesuatu yang disebutkan dalam ayat ini lebih dicintai dari Allah dan RosulNya serta jihad di jalan Allah swt.


Dari Annas bin Malik ra, telah bersabda Rosulullah saw bersabda :
“Tidaklah beriman salah satu diantara kalian hingga aku lebih dicintai kepadanya dari orang tuanya. Anaknya dan manusia semuanya. (HR. Muslim)


  1. Cinta dunia dan takut mati adalah musibah dan kehancuran umat islam. Penyakit ini timbul dari mengabaikan cinta kepada Allah dan rosul-Nya
Rosulullah saw bersabda :


“Hampir-hampir umat manusia mengelilingi (mengepung) atas kalian sebagaimana orang-orang yang makan mengelilingi (mengepung) hidangan makannya lalu seseorang berkata: apakah pada hari itu kita sedikit (jumblahnya) ? beliau berkata: bahkan (jumblah) kalian pada hari itu sangat banyak, akan tetapi kalian bagaikan buih yang mengalir, dan sungguh Allah mencabut dari dada (hati) musuh kalian rasa takut dari kalian, dan sungguh dia telah mencampakan dalam hati-hati kalian penyakit wahn. Lalu dia berkata: wahai Rosulullah apa itu wahn ? beliau menjawab: cinta dunia dan takut mati”. (HR Abu Dawud)
Pada kesimpulannya adalah bahwa cinta kepada Allah dan cinta kepada Rasulullah adalah cinta yang paling utama. Dan wajib diutamakan oleh seorang hamba dari cinta kepada apa saja selain dari keduanya, dari perkara duniawi yang sifatnya fana (tidak kekal) baik itu orang tua, anak, saudara, istri, keluarga, harta, bisnis, rumah.
-----الحمد لله رب العالمين-------

Tuesday, 10 October 2017

MAKALAH BULETIN BULAN SEPTEMBER 2017


JANGAN ISROF (BERLEBIHAN)
Allah berfirman :
قل ياعبادي الذين أسرفوا على أنفسهم لا تقنطوا من رحمة الله إن الله يقفر الذنوب جميعا إنه هو الغفور الرحيم (الزمر: 53)
Katakanlah,” wahai hamba-hambaku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri ! janganlah kamu berputus asa dari rahmat allah.  Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semaunya. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh dialah yang maha pengampun maha penyayang. (QS. Az zumar: 53)
Nabi Muhammad saw bersabda :
Makanlah kalian, bersedekahlah dan pakailah dalam keadaan tidak isrof dan sombong. (HR. An Nisa’)
  1. Isrof adalah sifat yang tercela.
Berkata ar roghif tentang isrof :
“Perbuatan melampaui batas dalam setiap perbuatan yang dilakukan manusia, meskipun makna hal tersebut lebih dikenal dalam infak.
Safiyan bin Uyainah ra berkata :
“Apa yang engkau infakan dalam selain taat kepada Allah adalah isrof meskipun hal tersebut sedikit”
Sebagian ulama membedakan antara tabdzir dan isrof yang terhadap larangan dalam firman Allah:
“Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Robnya.” (QS al isro’: 27)
Lalu mereka mengatakan : sesungguhnya tabdzir adalah membelanjakan harta bukan pada tempatnya, baik dalam kemaksiatan atau dalam hal-hal yang tidak ada faedah baik berupa permainan atau terlalu mudah dalam membelanjakan harta. Adapun isrof adalah melebih-lebihkan dalam makanan, minuman dan pakaian tanpa ada kebutuhan.
  1. Allah memuji hamba-hamba Nya yang sederhana (tidak kikir dan isrof).
Allah berfirman :
Dan (termasuk hamba-hamba Allah yang maha pengasih) orang-orang yang apabila menghiyakan (harta) mereka tidak berlebih-lebihan dan tidak (pula) kikir, diantara keduanya secara wajar. (QS. Al Furqon: 67)
Ibnu Katsir ra berkata :
“dan orang-orang yang apabila mereka menginfakkan, mereka tidak isrof dan tidak bakhil yaitu mereka tidak termasuk orang yang tabdzir dalam berinfak. Lalu merekamembelanjakan harta diatas kebutuhan, dan tidak pula menjadi orang-orang yang bakhil atas keluarganya,lalu mereka mengurang-ngurangkan haknya, lalu mereka tidak memberi kecukupan bahkan mereka berlaku adil dan selalu berbuat baik, dan sebaik-baik perkara adalah yang pertengahan, tidak ini isrof dan tidak pula yang ini (bakhil).
Mujahid ra berkata :
“Seandainya manusia mengifakan hartanya semua dalam kebenaran bukanlah dia termasuk orang yang tabdzir,dan seandainya dia mengiyakan satu mud saja bukan dalam kebutuhan niscaya dia termasuk orang yang melakukan tabdzir”
  1. Contoh perbuatan isrof yang terjadi pada sebagian manusia.
  1. Isrof dalam penyajian makanan pada acara walimahan dan resepsi pernikahan dan acara yang lainnya kecil atau besar dimana disajikan makanan-makanan yang melebihi kecukupan.
  2. Isrof dalam menggunakan nikmat air.
Dari hadits Anas ra :
“Bahwa nabi saw berwudhu dengan satu mud dan mandi dengan satu sho’ hingga lima mud. (HR. Bukhori dan Muslim)
  1. Isrof dalam menggunakan nikmat harta.
Dari khoulah Al Anshoriyah berkata: saya menedengar Nabi saw berkata:


إن رجالا يتخوضون في مال الله بغير حق فلهم النار يوم القيامة


Sesungguhnya ada orang laki-laki membelanjakan pada harta Allah bukan dengan cara yang benar maka baginya neraka pada hari kiamat. (HR. Bukhori)
Termasuk dalam hadits diatas yaitu mereka bepergian ke negri-negri orang non muslim, lalu mereka mengeluarkan hartanya dalam jumblah yang sangat besar, mereka telah menghimpun dua kemaksiatan yaitu:
Pertama,bepergian ke negri-negri orang non-muslim, padahal nabi saw telah melarangnya.Dari jabir ra bahwa nabi saw bersabda :
“Aku berlepas diri dari setiap muslim yang tinggal bersama orang-orang musyrik, agar tidak kelihatan dua api bercampur. (HR Tirmidzi) “
Kedua, menguatkan perekonomian Negara-negara kafir tersebut dengan harta ini yang dibelanjakan didalamnya.
Kita berlindung dari perbuatan yang melapaui batas (isrof) dan memohon pertolongan Allah agar kita menjadi hambaAllah yang bersyukur


-----الحمد لله رب العالمين-------

Tuesday, 5 September 2017

MAKALAH BULETIN BULAN AGUSTUS 2017



Makna Kebahagiaan Yang Hakiki
Di momen yang bersejarah ini. 17 Agustus,  menjadi hari yang bersejarah bagi bangsa indonesia. Hari itu menjadi peringatan kemerdakan bangsa ini. Kita adalah genesari yang menikmati hasil dari perjuangan para pendahulu kita dan para pahlawan kita. Melalui jirih payah dan pengorbanan dengan darah mereka, kita... hari ini merasakan nikmat nya kemerdakan. Kita harus bersyukur kepada Allah Sang Robb semesta alam atas anugerah dan karunia terhadap bangsa ini.
Memang Kemerdekaan adalah suatu kebahagian yang sangat besar akan tetapi ada lagi kebahagian yang lebih besar lagi dari itu
Yaitu Kampung Akhirat Surga milik Allah ta’ala. Karena hakikat apa yang ada di dunia ini adalah fana dan sementara, sedangkan akhirat adalah kekal selamanya. Maka kebahagian yang kita rasa hari ini bukanlah kebahagian yang abadi karena suatu saat kapan saja bisa hilang dan pergi.
Allah berfirman dalam surat Ali Imron 185
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.”
Dan firman-Nya di surat Al-mukmin ayat 39
“Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.”
Setelah kita sadar bahwa kehidupan dan kebagiaan di dunia ini adalah sementara, dan kita sadar akan kehidupan dan kebagiaan yang kekal adalah di akhirat sana kita tidak terlena dengan tipuan setan dan sekutunya.
Banyak diantara manusia yang tertipu dan terperdaya dengan tipu muslihat setan. Sehingga mereka lebih memilih kehidupan, kenikmatan dan kebahagian yang semu ini (yaitu di dunia) daripada yang kekal selamanya di akhirat sana.
Mereka adalah golongan manusia yang melampaui batas, padahal Allah SWT tidak menyukai perbuatan yang melapaui batas.
Nasib orang-orang tersebut adalah kesengsaraan di akhirat kelak. Dan sebaliknya bagi orang yang menahan hawa nafsunya terhadap kenikmatan dan kebahagian yang semu ini dan tidak terlena terhadap dunia nasib mereka adalah bahagia di jannah (surga)
Firman Allah dalam surat Annaziat 37-41
“37. Adapun orang yang melampaui batas,
38. dan lebih mengutamakan kehidupan dunia,
39. maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya).
40. Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya,
41. maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).”
Rosulullah SAW bersabdah ; dari hadist Abu Malik al-Asy'ari dalam harist yang panjang
كُلُّ النَّاسِ يَغْدُو فَبَايِعٌ نَفْسَهُ فَمُعْتِقُهَا أَوْ مُوبِقُهَا
“Setiap manusia adalah berusaha, (diibaratkan berdagang) maka ada orang yang menjual dirinya sehingga (dia utung) artinya membebaskan dirinya atau (dia rugi) artinya menghancurkannya."
Membebaskan diri di hadist ini artinya adalah merdeka dari siksa api neraka dan hancur di sini artinya adalah sengsara disiksa di neraka. Naudzubillah mindalik

Semoga dapat menjadi hamba Allah yang bersyukur dan tidak menjadi hamba yang melapaui batas. Barokallahu....

Sunday, 11 June 2017

PENGUMUMAN JADWAL PENERIMAAN MAHASANTRI BARU

🍃🍃🍂BISMILLAH🍂🍃🍃
Panitia Penerimaan Santri Baru MAT Nashirul Qur'an, mengumumkan bahwa:

1⃣  Ujian seleksi akan di selenggarakan pada tanggal 3-5 Juli 2017 M (8-10 Syawwal 1438 H).

2⃣  Diharapkan bisa hadir lebih awal, maksimal kehadiran pada tanggal 2 Juli jam 20.00 peserta seleksi sudah hadir di MAT Nashirul Qur'an.

3⃣  Bagi peserta seleksi yang belum melengkapi berkas persyaratan berupa : Foto kopi ijazah, kartu keluarga, surat rekomendasi. Wajib melengkapi berkasnya saat datang ujian seleksi.

4⃣ Hasil ujian seleksi diumumkan pada tanggal 6 Juli 2017. Bagi mahasantri yang dinyatakan diterima, langsung mengikuti KBM (tidak diperkenankan pulang)

📑Infornasi dan koordinasi silahkan hubungi panitia:
085281141851 ( Ustadz Dhiyaulhaq)

MAKALAH BULETIN BULAN JUNI 2017

Madrasah Itu Bernama “Ramadhan”


“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa” (QS. Al Baqoroh: 183)
Firman Allah Ta’ala yang sangat sering kita dengar. Bahkan sudah tidak asing lafi bagi kita karena pada saat sekarang ini kita sedang menjalankan ibadah puasa ramadhan. Firman ini sering sekali diulang-ulang di atas mimbar oleh penceramah kultum maupun kutbah-kutbah lainnya selama bulan ramadhan. Iya tau tidak?
Tidak perlu disangkal pasti kita sepakat dengan ini karena inilah realita yang ada disekitar kita. Akan tetapi bukan soal (sepakat atau tidak sepakat)  ini yang ingin penulis ajak para pembaca sekalian bahas pada makalah kali ini. Melainkan pembahasan yang akan kita angkat adalah bulan ramadhan itu sediri dilihat dari sudat pandang yang lain.
Kenapa dilihat dengan sudut pandang yang lain? Karena pada umumnya kita melihat bulan suci ramadhan adalah sebuah bulan yang di di dalamnya ada sebuah rutinitas kaum muslimin untuk menjalankan amal ibadah puasa.
Sobat sekalian! Mari kita coba memandang bulan Ramadhan ini ibarat sebuah Madrasah iman. Maka bulan ramadhan itu punya kelas-kelas yang jumlahnya 29/30 hari. Di setiap tahapannya ada ada guru, pelajaran, dan ujian
Guru di madrasah Ramadhan adalah mereka para Da’i penyeru kebaikan dan pencegah keburukan. Di atas mimbar atau di luar mereka senantiasa mengingatkan kaum muslimin untuk selalu bertakwa kepada Yang Maha Pencipta atas segalanya. Tak pernah bosan mengajak agar kaum muslimin tak pernah berhenti bersyukur kepada Yang Maha Pemberi Rejeki dan Maha Luas Kasih Sayang dan menjauhi perbuatan kufur nikmat sejauh-jauhnya. Dan mereka menebar cinta pada Sang Rosulullah dengan menghidupkan sunnah-sunnahnya, mengjarkan keadilan dan selalu mengingatkan manusia akan hari akhirat.
Pelajaran di madrasah ramadhan adalah pelajaran agar manusia menjadi diri yang bertakwa kepada Allah dan taat pada Rosulullah. Pelajaran tentang bagaimana manusia agar menjadi diri yang berbakti kepada kedua orang tua mereka dan tidak menghardik mereka. Pelajaran tentang cara manusia bermuamalah yang baik dengan keluarganya, tetangganya, kawan-kawannya, dan semua manusia baik yang muslim atau yang non muslim pada umunya.
Pelajaran tentang bagaimana mejadi diri yang saling menghiomati, menghargai dan tidak medzalimi hak orang lain. Pelajaran agar manusia menebar kasih sayang yang besar pada yang kecil, yang tua dengan yang muda, yang kaya dengan yang miskin. Pelajaran itu ada dalam paket pelajaran kurikulim bernama “puasa”.
Ujian di madrasah ramadhan adalah ujian menahan diri dan nafsu. Menjaga ikhlas dalam setiap niat amal kita dari segala macam gangguan dan cobaan yang menggirkan nafsu yang mejerumuskan ke dosa dan api neraka
Sabda Nabi saw yang berbunyi : “Puasa adalah perisai yang dapat melindugi hamba dari neraka” (Mutafaqun alaih)
“barangsiapa mengerjakan puasa pada bulan romadhon dengan didasari keimanan dan mengharap balasan dari Allah (ikhlas) maka akan diampuni dosa-dosanya yang terlalu-lalu. (HR Bukhori dan Muslim)
Puasa adalah sebab yang palig besar untuk menghantarkan ketaqwaa. Syaikh As Sa’dy ra berkata: “kemudian Allah ta’ala menyebutkan hikmahnya (puasa) dalam disyariatkan puasa. Lalu Dia berfirman: Agar kalian bertakwa (QS. Al-Baqarah: 183)
Rahasia Puasa
Sesungguhya puasa adalah sebab yang paling besar kepada ketaqwaan, karena didalamnya dapat mengikuti perintahNya dan mejauhi larangan Nya.
                Maka, diantara hal-hal yang terkandung di dalam puasa berupa ketaqwaan adalah:
1.            Bahwa orang yang berpuasa dia akan meinggalkan apa yang Allah haramkan atasnya berupa makan minum, jima’ dan yang serupa dengannya yang jiwanya condong kepadanya. Daalam rangka mendekatkan diri kepadanya dalam rangka mengharapkan pahalaNya dengan meninggalkannya , maka inilah ketaqwaan.
2.            Bahwa orang yang berpuasa akan melatih dirinya diatas muroqobatullah (merasa diawasi Allah) lalu dia meninggalkan apa yang diinginkan nafsunya pada hal dia mampu manuruti hawa nafsunya. karena dia mengetahui pengawasan Allah atasnya.
3.            Bahwa puasa bisa menyempitkan tempat-tempat berjalannya setan. Maka dia berjalan dari anak adam melalui aliran darah. Maka puasalah yang bisa melemahkan jalan masuknya setan dan sedikitnya kemaksiatan darinya.
4.            Bahwa orang yang berpuasa biasanya banyak ketaatannya, sedangkan ketaatan-ketaatan termasuk sifat ketaqwaan.
5.            Bahwa orang yang kaya apabila dia merasakan penderitaan karena lapar, niscaya hal tersebut mengharuskan dia untuk meolong orang-orang fakir yang serba kekurangan dan inilah ketaqwaan.
Alumni Ramadhan
Sahabatku ! kenapa di sekolah ada yang namanya Ujian/Test? Karena dengan sarana itu lah akan ada pretasi. Ada yang sukses dan ada yang gagal, ada yang dapat nilai baik ada yang dapat nilai buruk. Maka Madrasah Ramadhan ini adalah sekolah yang benar-benar jujur tanpa kecurangan karena yang menilai langsung sang Maha Teliti dan tahu segalanya. Terlebih lagi tidak akan ada yang luput dari hisab-Nya karana Allah Maha cepat dalam Hisab.

Ittaqillah aiyyuhal mukminun...

DONASI RAMADHAN


DONASI BUKA PUASA UNTUK PENGHAFAL AL QUR'AN

Pondok Pesantren Penghafal Al Qur'an Nashirul Qur'an
💐💐💐💐💐💐💐💐💐

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.”

Rekening donasi :
BNI : 028 5580 245
an. Yayasan baitunashr

BCA : 247 150 348
an. Akhmad nashir

BRI : 5887 0101 9360 533
an. Muhammad harisudin

Monday, 8 May 2017

MAKALAH BULETIN BULAN MEI 2017

KENAPA KITA MALAS MEMBACA AL-QUR’AN?

Pada tulisan kali ini. Kami (redaksi) ingin mengajak diri kami pribadi dan pembaca sekalian untuk merenungi kembali tentang perihal yang menjadi fenomena yang terjadi di tengah-tengah masyarakat kita hari, yaitu malas dalam membaca Al-Qur’an
Susungguhnya apa menyebabkan virus malas ini menyerang umat islam saat ini? Virus malas membaca Al-Qur’an ini sangat berbahaya bagi umat islam karena Al-Qur’an sendiri bagi umat islam adalah kitab pedoman hidup.
Permisalan, seandainya kita menggunakan alat-alat disekitar kita tanpa panduan yang sudah ditunjukkan oleh perusahaan yang membuatnya, apa yang terjadi? Contoh saja handphone, computer, motor, mobil, sampai mesin cuci dan lain-lainya. Dapat diperkiraan alat-alat itu bisa rusak karena salah dalam mengoperasikannya. Maka apabila dalam mengoperasikan sesuai dengan panduan yang sudah disertakan oleh pembuatnya dijamin akan baik-baik saja.
Seperti itu lah gambarannya apabila umat meninggalkan kitab paduan hidupnya. manusia akan rusak hidupnya apa bila mereka ingin bertingkah semaunya tanpa mengikuti pedoman dan petunjuk yang ada. Al-Qur’an itu yang menurunkan adalah Allah robb sang pencipta semua makhluk yang ada di bumi dan langit.  Hanya Allah-lah yang lebih tau soal ciptaannya daripada makhluk itu sendiri, termasuk diri manusia.
Allah lebih tau antara baik dan buruk untuk makhluknya. Maka itulah fungsi Allah menurunkan Al-Qur’an bagi umat manusia sebagai buku panduan agar dapat hidup dengan baik di alam dunia dan akhirat.
Kemudian bagaimana jikalau manusai meninggalkan kitab pedoman Al-Qur’an? Tidak membacanya, mempelajarinya dan menerapkannya dalam kehidupan ini? Sudah tentu jawabnya adalah akan terjadi kerusakan di mana-mana disebabkan keserakahan, ketamakan dan sifat dzalim manusia.
Allah berfirman “Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebahagian umat manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam.” QS. Al-Baqoroh 251
PROBLEMATIKA
Dawasa umat Islam zaman ini adalah menjangkitnya virus malas. Virus ini bisa menyebar dan menular dalam tubuh umat Islam. Apabila tidak segera dibasmi maka virus malas ini akan menjamur dan menjadi sulit dihilangkan bahkan bisa sampai melekat di tubuh kaum muslimin.
Lebih ironis lagi adalah virus menggrogoti sampai pada hal yang seharusnya sangat dicintai oleh setiap umat islam, yaitu membaca kitab Al-Qur’an.
Sangat menyedihkan mengetahui fakta tersebut memang. Karena membaca Al-Qur’an merupakan amal yang sangat disukai dan dicintai oleh rosulullah kita Nabi Muhammad sallahualaihiwassalam, para sahabatnya, dan generasi pada pendahulu kita dari para ulama dan tulabil ilmi.
Mereka adalah panutan kita. Seharusnya apa yang mereka cintai kita cintai pula. Apa yang menjadi kebanggaan mereka seharusnya menjadi kebanggan kita pula, ialah kitab Al-Qur’an. Sebab mereka adalah para insan yang mulia baik di alam dunia maupun di akhirat. Tidak kita sebagai umat penerus mereka tidak ingin seperti mereka?
Melalui kitab Al-Qur’an lah derajat umat ini ada diangkat menjadi mulia, sebagaimana pada sang pendahulu kita. Mereka mulia karena sebab kecintaan mereka terhadap kita Al-Qur’an.
Sahabat Umar rodiyallahuanhu berkata bahwa Nabi bersabdah “Sesungguhnya Allah mengangkat derajat seseorang dengan kitab ini (Al Qur’an) dan merendahkan yang lain dengan kitab ini.” (HR. Muslim)
KESEMPATAN ITU TAK DATANG LAGI
Sahabatku tercinta. Ingatlah selau nasihat dari orang termulia yang pernah ada di muka bumi ini, rasulullah. Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallah ‘alaihi wa sallam pernah menasehati seseorang,
“Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara
(1) Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu,
(2) Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu,
(3) Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu,
(4) Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu,
(5) Hidupmu sebelum datang matimu.”
Jika kita saat ini masih bisa berkata nanti, nanti dan nanti saja. Atau besok, besok dan besok lagi maka ingatlah sobatku bahwa  kesempatan bisa datang hanya sekali saja. Karena setiap insan pasti kan merasakan datangnya ajal. Dan datangnya ajal tidak bisa ditunda nanti, nanti dan nanti. Maka kalau sudah begitu yang tersisa hanyalah setumpuk penyesalan.
Kenapa aku dahalu tidak begini, kenapa aku dulu tidak berbuat ini, kenapa aku dahulu berbuat seperti ini…
Yang terakhir nasihat untuk diri kami pribadi dan semuanya. Jangan tunda lagi dan banyak alas an menunda atau bermalas-malan untuk bersegera dalam kebaikan. Bacalah Al-Qur’an mulai sekarang.
1 juz minimal dalam satu hari. Mampukah? Tentu saja… kenapa tidak? (menurut pengalaman) bisakah kita luangkan waktu 1 jam saja dari 24 jam dalam sehar? Atau 30 menit saja dalam sehari? Itu sudah cukup untuk menghabiskan bacaan 1 juz dari Al-Qur’an.
Siap mencoba… oke sekarang kita tunggu extion nya sobat sekalian. Wallahu musta’an

Tuesday, 18 April 2017

Tuesday, 11 April 2017

MAKALAH BULETIN BULAN APRIL 2017


Mengenal Keutamaan Tauhid Dan Ahlut Tauhid
Alhamdulillah segala puji bagi Allah subhanahu wata’ala, kita memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan-Nya. Sholawat dan salam semoga tetap tercurah kepada nabi Muhammad shalallahu’alaihi wasallam, keluarganya, shohabat-shohabatnya, dan orang-orang mukmin yang senantiasa mengikuti jejak dan risalahnya sampai hari akhir nanti.
Tauhid adalah dakwah pertama para utusan Allah kepada para umat manusia dari utusan yang pertama sampai yang terakhir. Dan tauhid pulalah inti dari ajaran din Allah. Allah berfirman,
Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum 'Ad saudara mereka, Hud. Ia berkata:"Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Ilah bagimu selain-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertaqwa kepada-Nya?". (QS. Al-A’raf: 65)
Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam bersabda,
Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sehingga mereka bersaksi bahwa tiada Ilah selain Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah.” (HR. Bukhori dan Muslim).
Dan tauhid adalah kewajiban pertama dan sekaligus yang terakhir, sebagaimana hadis nabi,
Barang siapa yang perkataan terakhir dalam hidupnya adalah la ilaaha illallah maka ia masuk jannah.” (HR. Abu Dawud, Ahmad, dan Hakim)
Oleh sebab itu benarlah bila dikatakan bahwa perkara yang pertama kali dibebankan kepada orang yang aqil baligh adalah pengakuan la ilaaha illallah, dan tentunya pengakuan ini harus ditanamkan terhadap setiap hamba-Nya semenjak terlahir.  
Maka dalam kutnah kali ini akan membahas permasalahan tauhid dan dengan mencari keridlaan dari Allah Subhanahuwataala. Semoga bisa memberi banyak manfaat di kehiudpan kita hari ini atau yang akan datang. Amin.
Masyru’iyah tauhid.
1. Al-Qur’an.
Allah berfirman :
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan):"Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thagut itu…". ( QS. An-Nahl: 36)
“Dan Kami tidak mengutus seorang rasul sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya:"Bahwasanya tidak ada Ilah (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku." (QS. Al-Anbiya’:25).
“Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu .Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezki kepada kamu dari langit dan dari bumi Tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia; maka mengapakah kamu berpaling (dari ketauhidan)?” (QS. Al-Fathir: 3)
“Katakanlah:"Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan yang mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk.”  (QS. Al-A’raf: 158)
2. Sunnah.
Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam bersabda, “Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sehingga mereka bersaksi bahwa tiada Ilah selain Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah.”
Hadits nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam ketika mengutus sahabat Mu’adz ke Yaman, “Sesungguhnya engkau akan mendatangi suatu kaum dari ahli kitab. Maka, jadikanlah hal pertama yang engkau seru kepada mereka adalah persaksian bahwa tidak ada Ilah yang diibadahi dengan benar kecuali Allah. Jikalau mereka telah melaksanakan itu, maka ajarkanlah, bahwasanya Allah telah mewajibkan shalat lima waktu dalam sehari semalam kepada mereka …”
3. Aqwal ‘Ulama.
Syaikh Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, “Ketahuilah, kebutuhan seorang hamba untuk menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu  pun, tidak memiliki bandingan yang dapat digambarkan, tetapi dari sebagian segi mirip dengan kebutuhan jasad kepada makanan dan minuman.”
Keutamaan Tauhid dan Ahlu-nya
Dan diantara keutamaan-keutamaan tauhid dan ahli tauhid akan kami sebutkan beberapa:

1. Tauhid merupakan sebuah perkara besar yang bisa melepaskan diri dari kesusahan dunia dan akherat, serta akibat-akibat yang timbul dari kesusahan-kesusahan tersebut. Dan faedah yang bisa diambil dari tauhid adalah bisa mencegah kekalnya seorang hamba di neraka, jika di dalam hatinya ada tauhid walaupun sebesar biji dzaroh. Dan apabila tauhid itu sempurna di dalam hati seorang hamba, maka bisa mencegah masuknya seorang hamba ke neraka secara kaseluruhan.

2. Tauhid menyebabkan sampainya hidayah kepada seoarang hamba secara sempurna dan rasa aman yang sempurna di dunia dan akherat.

3. Tauhid adalah satu-satunya sebab seorang hamba memperoleh keridloan Allah dan pahala-Nya. Dan orang yang paling berhak mendapat syafaat dari nabi Muhammad adalah orang yang mengucapkan kalimat tauhid “lailahaillallah” secara ikhlas dari dalam hatinya.

4. Diterimanya semua amalan dan perkataan yang nyata serta pula yang tersembunyi oleh Allah dengan disertai kesempurnaan dan besarnya pahala tergantung pada tauhid. Jika kuat ketauhidan dan keikhlasan seorang hamba kepada Allah maka sempurnalah perkara-perkara tersebut.

5. Tauhid akan mempermudah seorang hamba dalam melakukan kebaikan dan meninggalkan kemungkaran serta melepaskan diri dari musibah. Dan orang yang tulus ikhlas kepada Allah dalam iman dan tauhidnya akan merasa ringan dalam melaksanakan ketaatan karena mengharap pahala dan ridlo Allah, serta merasa mudah baginya meninggalkan sesuatu yang disenangi nafsu berupa kemaksiyatan karena takut terhadap murka dan siksa Allah.

6. Allah menjadikan seorang hamba  yang memiliki kesempurnaan tauhid, itu cinta kepada keimanan menghiasi hatinya dengan keimanan serta menjadikan hamba tersebut benci terhadap kekafiran, kefasikan, kemaksiyatan, dan menjadikan hamba tersebut menjadi orang yang mendapat hidayah. Wa’lamu anna fikum rosulullah….

7. Sesungguhnya tauhid itu membebaskan hamba dari belenggu ketergantungan terhadap makhluk, begitu juga rasa takut, pengharapan, dan amal karena makhluk. Dan inilah kemuliaan yang paling tinggi.

Barokallahu fii kum