Sunday, 11 June 2017

MAKALAH BULETIN BULAN JUNI 2017

Madrasah Itu Bernama “Ramadhan”


“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa” (QS. Al Baqoroh: 183)
Firman Allah Ta’ala yang sangat sering kita dengar. Bahkan sudah tidak asing lafi bagi kita karena pada saat sekarang ini kita sedang menjalankan ibadah puasa ramadhan. Firman ini sering sekali diulang-ulang di atas mimbar oleh penceramah kultum maupun kutbah-kutbah lainnya selama bulan ramadhan. Iya tau tidak?
Tidak perlu disangkal pasti kita sepakat dengan ini karena inilah realita yang ada disekitar kita. Akan tetapi bukan soal (sepakat atau tidak sepakat)  ini yang ingin penulis ajak para pembaca sekalian bahas pada makalah kali ini. Melainkan pembahasan yang akan kita angkat adalah bulan ramadhan itu sediri dilihat dari sudat pandang yang lain.
Kenapa dilihat dengan sudut pandang yang lain? Karena pada umumnya kita melihat bulan suci ramadhan adalah sebuah bulan yang di di dalamnya ada sebuah rutinitas kaum muslimin untuk menjalankan amal ibadah puasa.
Sobat sekalian! Mari kita coba memandang bulan Ramadhan ini ibarat sebuah Madrasah iman. Maka bulan ramadhan itu punya kelas-kelas yang jumlahnya 29/30 hari. Di setiap tahapannya ada ada guru, pelajaran, dan ujian
Guru di madrasah Ramadhan adalah mereka para Da’i penyeru kebaikan dan pencegah keburukan. Di atas mimbar atau di luar mereka senantiasa mengingatkan kaum muslimin untuk selalu bertakwa kepada Yang Maha Pencipta atas segalanya. Tak pernah bosan mengajak agar kaum muslimin tak pernah berhenti bersyukur kepada Yang Maha Pemberi Rejeki dan Maha Luas Kasih Sayang dan menjauhi perbuatan kufur nikmat sejauh-jauhnya. Dan mereka menebar cinta pada Sang Rosulullah dengan menghidupkan sunnah-sunnahnya, mengjarkan keadilan dan selalu mengingatkan manusia akan hari akhirat.
Pelajaran di madrasah ramadhan adalah pelajaran agar manusia menjadi diri yang bertakwa kepada Allah dan taat pada Rosulullah. Pelajaran tentang bagaimana manusia agar menjadi diri yang berbakti kepada kedua orang tua mereka dan tidak menghardik mereka. Pelajaran tentang cara manusia bermuamalah yang baik dengan keluarganya, tetangganya, kawan-kawannya, dan semua manusia baik yang muslim atau yang non muslim pada umunya.
Pelajaran tentang bagaimana mejadi diri yang saling menghiomati, menghargai dan tidak medzalimi hak orang lain. Pelajaran agar manusia menebar kasih sayang yang besar pada yang kecil, yang tua dengan yang muda, yang kaya dengan yang miskin. Pelajaran itu ada dalam paket pelajaran kurikulim bernama “puasa”.
Ujian di madrasah ramadhan adalah ujian menahan diri dan nafsu. Menjaga ikhlas dalam setiap niat amal kita dari segala macam gangguan dan cobaan yang menggirkan nafsu yang mejerumuskan ke dosa dan api neraka
Sabda Nabi saw yang berbunyi : “Puasa adalah perisai yang dapat melindugi hamba dari neraka” (Mutafaqun alaih)
“barangsiapa mengerjakan puasa pada bulan romadhon dengan didasari keimanan dan mengharap balasan dari Allah (ikhlas) maka akan diampuni dosa-dosanya yang terlalu-lalu. (HR Bukhori dan Muslim)
Puasa adalah sebab yang palig besar untuk menghantarkan ketaqwaa. Syaikh As Sa’dy ra berkata: “kemudian Allah ta’ala menyebutkan hikmahnya (puasa) dalam disyariatkan puasa. Lalu Dia berfirman: Agar kalian bertakwa (QS. Al-Baqarah: 183)
Rahasia Puasa
Sesungguhya puasa adalah sebab yang paling besar kepada ketaqwaan, karena didalamnya dapat mengikuti perintahNya dan mejauhi larangan Nya.
                Maka, diantara hal-hal yang terkandung di dalam puasa berupa ketaqwaan adalah:
1.            Bahwa orang yang berpuasa dia akan meinggalkan apa yang Allah haramkan atasnya berupa makan minum, jima’ dan yang serupa dengannya yang jiwanya condong kepadanya. Daalam rangka mendekatkan diri kepadanya dalam rangka mengharapkan pahalaNya dengan meninggalkannya , maka inilah ketaqwaan.
2.            Bahwa orang yang berpuasa akan melatih dirinya diatas muroqobatullah (merasa diawasi Allah) lalu dia meninggalkan apa yang diinginkan nafsunya pada hal dia mampu manuruti hawa nafsunya. karena dia mengetahui pengawasan Allah atasnya.
3.            Bahwa puasa bisa menyempitkan tempat-tempat berjalannya setan. Maka dia berjalan dari anak adam melalui aliran darah. Maka puasalah yang bisa melemahkan jalan masuknya setan dan sedikitnya kemaksiatan darinya.
4.            Bahwa orang yang berpuasa biasanya banyak ketaatannya, sedangkan ketaatan-ketaatan termasuk sifat ketaqwaan.
5.            Bahwa orang yang kaya apabila dia merasakan penderitaan karena lapar, niscaya hal tersebut mengharuskan dia untuk meolong orang-orang fakir yang serba kekurangan dan inilah ketaqwaan.
Alumni Ramadhan
Sahabatku ! kenapa di sekolah ada yang namanya Ujian/Test? Karena dengan sarana itu lah akan ada pretasi. Ada yang sukses dan ada yang gagal, ada yang dapat nilai baik ada yang dapat nilai buruk. Maka Madrasah Ramadhan ini adalah sekolah yang benar-benar jujur tanpa kecurangan karena yang menilai langsung sang Maha Teliti dan tahu segalanya. Terlebih lagi tidak akan ada yang luput dari hisab-Nya karana Allah Maha cepat dalam Hisab.

Ittaqillah aiyyuhal mukminun...
banner
Previous Post
Next Post

0 komentar: