Sunday, 11 December 2016

MAKALAH BULETIN BULAN DESEMBER 2016

BINATANG PUN MURKA KEPADA PENGHINA NABI
AL-IMAM Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah bercerita dalam kitabnya:
Pernah suatu hari ada sekelompok orang dari kalangan pembesar Nashrani menghadiri sebuah perayaan seorang pemimpin Mongol yang telah murtad (menjadi Nashrani).
Dan pada perayaan itu ada seorang pendeta yang menghina Nabi SAW, sedangkan di sana ada seekor anjing pemburu yang terikat. Maka saat si penyembah salib yang dengki ini mulai mencela Nabi SAW, anjing tersebut menggonggong dengan keras lalu kemudian menerkam si Nashrani itu dan mencakar wajahnya.Maka orang-orang yang melihatnya terkejut dan segera berusaha menyelamatkannya.
Lantas sebagian orang yang hadirberkata: “Itu diakibatkan hinaanmu kepada Muhammad SAW.”Lantas si Nashrani berkata: “Tidak, anjing ini hanya spontanitas karena melihat isyarat tanganku dan disangkanya aku ingin memukulnya.”Namun kemudian Si Nashrani ini mengulang kembali celaannya terhadap Nabi SAW dengan perkataannya yang sangat keji.
Maka si anjing pun berhasil lepas dari ikatannya dan langsung saja menyambar leher si Nashrani itu dan merobek hingga bagian dadanya yang paling atas.Orang itu pun mati seketika. Karena kejadian ini, ada sekitar 40.000 orang Mongol masuk Islam. Di zaman kita, apakah anjing lebih mulia dan lebih pemberani daripada manusia?(Al Haafidz Imam Ibnu Hajar Al Asqolany di dalam kitab “AdDurarurl Kaaminah Fi A’ayaanil Miati Tsaaminah” Jilid 4 hlm 153)“Jangan sampai seekor anjing masih lebih mulia karena membela kehormatan Nabi SAW, dibanding yang mengaku muslim tapi membela penghina Al-Qur’an.
Al-Qur’an adalah kitab mulia yang dimukjizatkan Allah Subhanahuwata’ala khusus kepada Rosulullah Muhammad Shalallahu alaihi wasallah sebagai petunjuk bagi ummat manusia. Al-qur’an adalah kita suci bagi ummat Islam baik secara fisik mushaf-nya ataupun isi dari ayatnya, maka kita harus selalu menjaga kesuciannya.
Dan diantara bentuk kita menjaga kesucian Al-Qur’an adalah dengan menjalan sunnah yang diajarkan oleh rosulullah ketika hendak menbacanya, yaitu berwudlu. Ini merupakan bentuk realisasi dari firman Allah dalam surat : “tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan” QS Al-Waqiah 79
Kemudian, diantara bentuk tidakan kita dalam menjaga kemuliaan dan kesucian Al-Quran adalah dengan membaca,menghafal, mempelajari dan mengamalkan kandungan Al-Qur’an itu sendiri. Allah Subhanahuwata’ala berfirman dalam surat Al-Hijr ayat 9: “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.”makna dari ayat ini adalah mengkabarkan bahwa sungguh Al-Qur’an itu dijaga keasliannya dari zaman ke zaman, terjaga dari perubahan , pemalsuan dan kecacatan.
Maka tidak diragukan lagi keabsahan dan keotentikan Al-Qur’an karena Allah langsung yang berjanji menjaganya. Sebagaimana tafsiran dari Qatadah, menjaga al-Quran dari syetan yang ingin menambah kebatilan atau menghilangkan kebenaran. Ketahuilah bahwa syetan ada dari golongan jin dan golongan manusia (sebagaimana dalam surat An-Nas) mereka semua kompak hendak menyesatkan manusia dari jalan kebenaran.
Dan kita menjaga Al-Qur’an dari penghinaan, pelecehan, penistaan dan istihza’. Entah penghinaan itu dengan maksud sengaja atau tidak disengaja. Islam tidak menghukumi perbuatan dari dasar niat di dalam hati, akan tetapi Islam menghukumi perbuatan dari lahir atau dzahirnya amal. Karena urusan niat dalam hati hanyalah Allahu Ta’ala yang mengetahuinya. Jangankan kita, manusia se-level rosulullah pun tidak tahu dengan urusan hati kecuali yang dikabarkan oleh Allah.
Maka, sudah sangat jelas dalam menyikapi istihza’ terhadap Islam, syariat sangat-lah tegas dan keras bagi pelaku istihza’. Baik pelaku itu dari golongan kaum muslimin atau kafirin semuanya tidak dipandang bulu.
Allah Subhanahuwata’ala berfirman : Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja." Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?
Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa. " QS At-Taubah 65
Menjadi kewajiban kita sebagai seorang mukmin yang menyakini Iman dalam hati, bahwa Allah, Rosul, Al-Qur’an dan Islam yang merupakan dasar dari Iman tersebut harus dijunjung tinggi, diutamakan dari segala hal dan dibela hingga titik penghabisan. Janji Allah Ta’ala bagi siapa yang menjaga Syiar-Syiar Allah akan mejaganya sebagaimana Rosulullah bersabdah “jagalah (Syiar) Allah maka Allah akan mejagamu…”
Dan dari ayat Al-Qur’an : “Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya” QS Al-Hajj 40
Sebagaimana kisah di atas, kalau seekor binatang yang hanya memiliki naluri insting hewani mampu membela dan mewalan penghina Islam, maka sangat ironis kalau orang Islam sendiri tidak mau membela agamannya atau bahkan lebih parah dengan membela yang menghina.
“Benar, Islam tidak akan hina walau sedunia menghinakan. Akan tetapi lebih hina kalau agama Islam  dihina kita tidak membelanya”
Waiyadubillah, wallahu musta’an.

Wednesday, 5 October 2016

MAKALAH BULETIN BULAN OKTOBER 2016

KEHIDUPAN SETELAH KEMATIAN


Orang mukmin meyakini bahwa kehidupan dunia tidak kekal dan bukan satu-satunya kehidupan yang akan dijalani manusia. Mereka percaya bahwa ada kehidupan lain setelah kehidupan dunia yang kekal selamanya yaitu kehidupan akhirat. Hal ini pula merupakan bagian dari rukun Iman dalam agama mereka, Islam.
Karena hidup di dunia itu sementara dan terbatas waktu, orang mukmin diperintahkan untuk tidak bermegah-megahan dan berlebih-lebihan hidup di dunia. Karena itu dapat melalaikan mereka terhadap mengingat kehidupan yang menanti mereka setelah kematian di dunia.
Kemudian kehidupan seperti apa yang menanti seluruh manusia di akhirat sana? Dan seperti apakah keadaan manusia saat itu?
Kehidupan yang ada di alam akhirat hanya ada dua pilihan yaitu Surga atau Neraka. Dan keadaan manusia saat itu hanya ada antara bahagia atau sengsara. Maka barangsiapa masuk ke Surga ia kekal hidup bahagia dan barang siapa masuk Neraka ia sengsara dan disiksa. Di Neraka bagi orang Kafir kekal selamanya dan bagi orang yang masih memiliki iman di dalam hatinya walau sebesar biji sawi di sana hanya akan sementara.
Allah subhanahuwata’ala berfirman : “Di kala datang hari itu, tidak ada seorangun yang berbicara, melainkan dengan izin-Nya; maka di antara mereka ada yang celaka dan ada yang berbahagia. Adapun orang-orang yang celaka, maka (tempatnya) di dalam Neraka, di dalamnya mereka mengeluarkan dan menarik nafas (dengan merintih karena disiksa), mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain –dimaksud adalah golongan yang tidak dikekalkan di Neraka). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki. Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam Surga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya” QS. Hud 105-108.
Dan firman-Nya di ayat lain. “Tidaklah sama penghuni-penghuni Neraka dengan penghuni-penghuni Jannah (Surga) penghuni-penghuni Jannah(Surga) itulah orang-orang yang beruntung” QS Al-Hasyr 20.
Adapun Sebab orang dimasukan ke Surga dan Neraka adalah tergantung apa yang diperbuat oleh dirinya di kehidupan dunia. Jikalau di dunia dahulu dia beriman dan beramal soleh maka yang menunggunya dikehidupan akhirat adalah kebahagian dan surge sebagaimana janji-Nya.
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk, Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah Surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya” QS.  Al-Bayyinah 7-8.
Maka sebaliknya, jikalau di dunia dahulu dia kafir dan berbuat kejahatan (dzalim) maka yang menunggu di kehidupan akhirat adalah kesengsaraan dan Neraka sebagaimana janji-Nya.
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan melakukan kezaliman, Allah sekali-kali tidak akan mengampuni (dosa) mereka dan tidak (pula) akan menunjukkan jalan kepada mereka, kecuali jalan ke Neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Dan yang demikian itu adalah mudah bagi Allah” QS. An-Nisa’ 168-169
Mengharap Surga dan Berlidung dari Api Neraka
Setelah kita sadar apa yang menanti kita dikehidupan setelah kematian kematian di dunia ini kita harus bercermin diri. Yakin-kah diri kita, keluarga kita, kerabat kita, saudara-saudari kita dijamin selamat masuk Surga dan terhindar dari Neraka sejauh-jauhnya?
Allah subhanahuwata’ala berfirman : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api Neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” QS. At-Tahrim 6.
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari Neraka dan dimasukkan ke dalam Surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan” QS. Ali Imron 185
Dan Jalan terbaik untuk berlindung dan menjaga diri dari kobaran api Neraka adalah dengan mendekatkan diri pada Allah Maha Memberi Perlindungan dan Maha Kuasa atas segalanya.
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman, ‘Aku tergantung persangkaan hamba kepadaKu. Aku bersamanya kalau dia mengingat-Ku. Kalau dia mengingatku pada dirinya, maka Aku mengingatnya pada diriKu. Kalau dia mengingatKu di keramaian, maka Aku akan mengingatnya di keramaian yang lebih baik dari mereka. Kalau dia mendekat sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya sehasta. Kalau dia mendekat kepada diri-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Kalau dia mendatangi-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendatanginya dengan berlari.” (HR bukhari, no. 7405 dan Muslim, no. 2675)
“Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik” QS. Al-A’raf 56.
Wallahunastain.

Thursday, 8 September 2016

HAFAL QURAN 30 JUZ DAN HADlTS TAK MENJAMIN KITA MASUK SURGA

Kisah nyata ini dituturkan Habib Quraisy bin Qosim Baharun, Cirebon, dr kisah perjalanannya th 1996. Kala itu pesawat melintasi daratan Afrika. Diantara penumpangnya Habib Quraisy dan ibu Tua sekitar 65-70 tahun berpenutup jilbab di sebelahnya. “Dimana asal Anda?” Tanyanya. Tahu Habib Quraisy orang Indonesia, dia mengajaknya berbahasa Indonesia dan amat fasih pula. Ibu Tua itu tersenyum bijak sambil berkata “Saya ‘Alhamdulillah’ menguasai sebelas bahasa dan 20 bahasa daerah”.

Ibu Tua mulai mengupas pembahasan Al Qur’an dg indah dan mahir.
Habib pun penasaran atas kehebatannya menjelaskan Al Qur’an, “Apakah Ibunda HAFAL AL-QUR’AN ?”
Beliau jawab “Ya, saya telah menghafal Al Qur’an dan saya rasa tidak cukup hanya menghafal Al Quran sehingga saya berusaha menghapal Tafsir Jalalain dan saya pun hafal”.

Tidak sampai disitu saja, Ibu Tua itu melanjutkan bicaranya “Namun Al Qur’an harus bergandengan dengan hadist. Sehingga saya kemudian berupaya lagi menghafal hadist tentang hukum sehingga saya hafal kitab hadist Bulughul Marom di luar kepala”.

“Lantas saya masih belum merasa cukup, karena di dalam Islam bukan hanya ada halal dan haram tapi harus ada fadhailul amal, maka saya pilih kitab Riyadhus Sholihin untuk saya hafal dan saya hafal”. Kata Ibu itu menuturkan pendalamannya tentang Islam kepada Habib Quraisy.

Ibu itu kembali bertutur “Di sisi agama ada namanya tasawuf, maka saya cenderung pada tasawuf sehingga saya pilih kitab Ihya Ulumuddin dan sampai saat ini saya sudah 50 kali mengkhatamkan membacanya.
Saking seringnya saya baca Ihya Ulumuddin sampai-sampai Bab Ajaibul Qulub saya hafal di luar kepala”.

Habib Quraisy terperangah melihat kehebatan dan luarbiasanya Ibu itu. Namun karena tidak percaya begitu saja, Habib pun akhirnya mencoba test kebenaran perkataannya. Apakah benar Ia telah hafal Al Qur’an? Apakah benar Ia menguasai Tafsir Jalalain ttg asbabun-nuzul dan qaul Ibnu Abbas? Setelah melalui beberapa pertanyaan. Ternyata benar Ibu itu hafal Qur’an bahkan mampu menjawab tafsirnya dengan mahir dan piawai.

Ketika Habib mengangkat permasalahan ihya mawat yang ada dalam kitab Bulughul Maram Ibu Tua itu pun menjabarkannya cukup jelas.

Ketika Habib membahas tentang hadist Riyadhus Sholihin maka Ibu Tua itu menyebutkan sesuai apa yang disebutkan dalam kitab Dalailul Falihin sebagai syarah kitab hadist tsb.

Dan lagi Ia menjelaskan masalah psikologi hati berbasis kitab Ihya Ulumuddin pada pasal ajaibul qulub. Kembali Habib dibuat heran akan kehebatan Ibu Tua itu dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

Pesawat akan mendarat di Airport. Ibu itu mengambil tasnya yang ada di kabin. Kerana sudah merasa kenal, Habib membantu menurunkan 3 tasnya ke lantai pesawat. Subhaanallah… Saat Ibu itu menunduk untuk mengambil tasnya ternyata keluar dari balik jilbabnya seutas kalung salib.

Seperti petir menyambar di siang bolong, Habib Quraisy menunduk lemah. Ibu itu tersenyum,  “Akan kujelaskan padamu nanti di hotel.”
Habib akan transit selama sehari semalam, pun Ibu Tua itu. Maka di ruang tunggu dia tunjukkan nomor kamarnya kepada Habib dan berjanji bertemu di ruang lobbi restaurant.

Keduanya akhirnya bertemu. Kpada Habib Qurasy ia mengatakan, “Saya bukan orang Kristen, mengapa saya keluar dari Kristen ?… karena saya menganggap Kristen itu hanya dongeng belaka. Dan kalung ini bukan berarti saya Kristen, tapi kalung ini pemberian almarhumah ibu saya”.

Ia mengatakan bahwa Ia telah mempelajari Kristen, Hindu juga Islam. Ia mengungkap ketertarikannya mengenai keagungan yang ada di balik wahyu Allah SWT dan hadits Nabi Muhammad SAW.
“Ibu apa agamanya sekarang ?” Habib bertanya.
Dia katakan “Saya tidak beragama”
“Andai Ibu masuk Islam, begitu baca syahadat, ibu akan langsung dapat titel ulama”. Karena demikian luas ilmu yang dimiliki kata Habib.

Ia menjawab, 
“MUNGKIN KARENA SAYA BELUM MENDAPAT HIDAYAH DARI ALLAH”

Habib Quraisy meneteskan airmata bersyukur kpd Allah SWT, bagaimana orang seperti dia yang sudah hafal Al Qur’an dan lain sebagainya belum Allah izinkan untuk beriman kepada-NYA.

Sementara kita tanpa usaha apapun, telah dipilih oleh Allah SWT untuk jadi seorang muslim. Demikianlah kisah ajaib ini. Semoga dapat diambil iktibar betapa bersyukur kita dianugrahi iman dan semakin bertambah kuat sampai ajal menjemput, sehingga kita termasuk orang yang husnul khotimah.


Ibu tua itu namanya ANN MARIE SCHIMMEL, ahli terkemuka dalam literature Islam & mistisisme (tasawuf), berkebangsaan Jerman, sebagai professor mengajar di 3 Universitas terkenal di 3 Negara berbeda, dikenal memiliki ingatan fotografis. Wafat tahun 2003 di usia 80 thn, entah bagaimana tentang keimanannya di akhir hidupnya. Ada yang tahu???
BETAPA MAHALNYA HIDAYAH. 
SETINGGI-TINGGINYA ILMU, 
SELUAS-LUASNYA PENGETAHUAN,
SEDALAM-DALAMNYA PEMIKIRAN, DAN 
SEKUAT-KUATNYA HAFALAN AL-QUR’AN 30 JUZ DAN HADlTS
TIDAKLAH MAMPU MENGGAPAI HIDAYAH.
KERANA HIDAYAH DATANGNYA DARI RAHMAT ALLAH.
SEBAGAIMANA SEORANG HAMBA MASUK SURGA KARENA RAHMATNYA
 

Tidaklah cukup hafal Al-Qur'an dan hadist.


Subhanallah....

Tuesday, 6 September 2016

MAKALAH BULETIN BULAN SEPTEMBER 2016

 MENOLAK BENCANA DENGAN IBADAH DAN DOA
Bencana dan bahaya, semua pasti ingin terhindar dari hal itu sejauh-jauhnya. karena itu sudah menjadi naluri alami semua makhluk baik manusia, hewan dan tumbuhan. Masing-masing memiliki cara agar untuk membuat dirinya tetep dalam keadaan aman.
Manusia adalah makhluk sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya. Akan tetapi semua memiliki naluri menolak bahaya bahkah hewan sekalipun yang tak memiliki akal pikirin sebagaimana manusia. Diambil contoh saja, hewan saat merasa dirinya teramcam akan mengelurkan kemanpuan bertahanya. Seperti kucing dengan cakarnya, kura-kura dengan cangkangnya, dan sebagainya.
Manusia juga sama dalam hal yang membahayan dirinya. Menggunakan seluruh kemampuannya untuk menghindar dari bahaya. Di zaman yang semakin modern seperti sekarang ini, banyak alat-alat diciptakan untuk manusia untuk bertahan dari bahaya. Contoh saja salah satu teknologi Negara Jepang yang dapat mendeteksi dan memberi peringatan jika ada gempa bumi atau sunami.
Sungguh sudah sangat maju usaha manusia dalam pertahanan mereka menghindari bahaya dan bencana. Akan tetapi perlu kita sadari manusia dalam hal mehindari dan menolak bahaya itu dibagi menjadi 3 kelompok.
Kelompok Pertama. Mereka adalah orang yang hanya percaya dan mengandalkan pada hal yang nyata. Orang-orang ini dalam usaha menolak bahaya hanya mengandalkan sesuatu yang nampak jelas alatnya dan hanya percaya dengan teori pengetahuan yang ada. Mereka menampik kemungkinan yang terjadi di luar dari nalar manusia. Hal ini disebabkan factor lemahnya keimanan dengan hal gaib (Allah, Malaikat, Jin dan Takdir).
Firman-nya “itu hanya kehidupan di dunia semata, dan kita tak akan dibangkitkan di akhirat”
Kelompok Kedua. Mereka adalah orang yang percaya (dalam menolak bahaya) dengan hal yang tak nyata atau gaib namun berlebihan. Sehingga mereka meremehkan fasilitas alat yang ada untuk menghindari bahaya. Karena sifat berlebihanya (dalam hal gaib) mereka sampai terjerumus kedalam perbuatan bidah, sihir dan syirik. Wal hasil mereka sampai mencari bantuan dari para dukun dan dengan jimat. Naudzubillah mindalik.
Kelompok ketiga. Mereka adalah orang yang tengah-tengah. Pemahaman akan perkara hal gaib mereka didasari landarasan ilmu Islam dan juga tidak mengesampingkan fasilitas yang nyata. Orang-orang seperti ini adalah muslim yang berpamahan lurus. Tidak hanya mengandalkan alat yang nyata saja, namun juga menempatkan kapercayan dan kepasrahan pada dzat Yang Gaib dan Maha Kuasa atas segalanya yaitu Allahu subhanahu wata’ala.
Karena segala sesuatu tak akan terjadi tanpa kehendak dan izin dari Allah Ta’ala, sehingga bahaya tidak akan pernah terjadi kecuali Allah sudah berkehendak. Maka, sehebat apa pun alat diciptakan manusia untuk melawan kehendak-Nya tak ada yang bisa. Lihat saja seberapa hebat teknologi Jepang untuk mendeteksi gempa tapi tetap saja gempa itu terjadi dan memporak-porandakan. Sekali lagi lihat seberapa canggih teknologi kapal pesiar Tetanic tapi tetap saja Allah hendak menenggelamkan maka karam sudah di samudra.
Berdeda dengan usaha nabi Nuh, setelah ia berusaha dengan kemampuannya ia pasrah dengan ibadah dan doa kepada dzat Yang Maha Menentukan, sehingga terselamatkan dari bencana banjir yang melahap bumi. Begitu pula yang dialami oleh Rosulullah saat perang Badar, jumlah lawan tidak seimbang. Akan tepapi dengan kekuatan sholat dan doa, Allah beri kemenangan pasukan muslim dan menimpakan bencana kekalahan pada pasukan kafir Quraisy.
Saudaraku,
Allah Ta’ala berfirman “wahai orang-orang beriman mohon-lah pertolongan  dengan sabar dan sholat, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar”. QS Al-Baqorah 152


Karena segala sesuatu itu dari Allah dan akan kembali pada-Nya, maka memohon dan doa-lah pada Allah Yang Maha Memiiki dan Kuasa atas segalanya. Dengan kiat yang sudah disyariatkan yaitu dengan doa, sabar, dan sholat maka Allah akan memberikan yang terbaik untukmu. Entah Allah


turunkan Rahmat-Nya atau bencana, semua itu adalah baik. Karena ada hikmah dan pelajaran dibalik Rahmat atau bencana bagi orang yang berpikir.
Bencana itu tidak semua buruk bagi manusia, ada pembelajaran dan peringatan bagi orang yang mukmin dan menjadi hukuman dan siksa bagi orang yang kafir dan dzalim.
Dan kiat lain yang diajarkan oleh Rosulullah adalah dengan bersedekah. Rosul berkata : “sedekah yang diam-diam itu meredam kemarahan Rob, sebagaimana meredamnya air terhadap kobaran api”  HR Ath-Thobrony dan disohihkan oleh Syaikh Al-Bani.

Lewat bersedekah kita bisa menghindari dari kemarahan Allah untuk mendatangkan bencana. Maka perbanyaklah kita dengan bersedekan terutama dengan sedekah yang diam-diam tanpa menampak-nampakkan karena untuk menjaga keikhlasan hati kita dalam bersedekah. Wal iyadubillah.

Sunday, 28 August 2016

KEAJAIBAN DOA DAN SHODAQOH

"JANGAN ANGGAP REMEH KEKUASAAN ALLAH TA'ALA"

Ibu seorang pemuda dirawat di rumah sakit..
وأدخلت للعناية المركزه
Ibunya dirawat di ICU..
وفي يوم من الأيام صارحه الأطباء
Beberapa hari kemudian dokter berterus terang :

بأن حال والدته ميؤوس منها وأنها في أي لحظة تفارق
"Keadaan ibumu tidak ada harapan sembuh  dan sewaktu-waktu ia akan meninggal dunia.."
وخرج من عند أمه هائما على وجهه

Pemuda itu meninggalkan rumah sakit dengan hati yang sedih mengingat sakit ibunya..

وفي طريق عودته لزيارة والدت
Dalam perjalanan menuju ke rumah sakit untuk menengok ibunya sekali lagi..

وقف في محطة البنزين
Pemuda itu berhenti di stasiun pengisian bahan bakar (pom bensin)..

وهو ينتظر العامل ليضع البنزين في سيارته
Sedang dia menunggu  petugas mengisi bensin ke tangki mobilnya..

 رأى تحت قطعة كرتون قطة قد ولدت قططا صغاراً
Tanpa sengaja pemuda itu melihat seekor kucing bersama anaknya berteduh dibawah kotak .

وهم لا يستطيعون المشي
Kucing itu kelihatan tak mampu untuk  berjalan ..

فتساءل!!!!!
Dia termenung sejenak..!

من يأتي لهم بالطعام وهم في هذه الحال؟
فدخل للبقالة
Siapakah yang akan memberi  kucing itu makan dalam keadaan begitu, dan pemuda itu lalu masuk ke sebuah warung yang ada di pom bensin tersebut..

واشترى تونة
Dibelikannya ikan tuna dalam kaleng..

وفتح العلبة ووضعها للقطة وانصرف للمستشفى 
dibukakannya kaleng ikan tuna itu untuk diberikan kepada kucing tadi.. dan meneruskan perjalanannya ke rumah sakit..

وعندما قدم للعناية مكان تنويم أمه
Ketika ia akan kembali menghampiri ibunya dan masuk ke ruang ICU..

لم يجدها على سريرها فوقع ما في يده
Alangkah terperanjatnya dia, ternyata ibunya telah tiada di ruang ICU itu dan tangannya gemetar..

فاسترجع وسأل الممرضة
dan bergegas lari untuk bertanya kepada perawat yang bertugas..

أين فلانة؟
"Di mana ibuku..?"

فقالت تحسنت حالتها فأخرجناها للغرفة المجاورة
Si perawat itu berkata : "Ibumu sudah  berangsur pulih dan kami pindahkan ke ruang perawatan biasa.."

فذهب لها
Pemuda itu terus mendapatkan ibunya..

فوجدها قد أفاقت من غيبوبتها
Yang ketika itu dalam keadaan ceria..

فسلم عليها وسألها

Dia bersalam dan mencium ibunya sambil bertanya apa terjadi..

فقالت أنها رأت وهي مغمى عليها
Ibunya memberitahu ketika dalam keadaan tidak sadar di ruang ICU..

قطة وأولادها رافعين أيديهم يدعون الله لها
Ibunya melihat kucing dan anak-anaknya menadahkan tangan ke arah langit sambil berdo'a memohon ibunya disembuhkan dengan segera .

فتعجب الشاب
Pemuda itu terharu mendengar apa yang diceritakan ibunya..

فسبحان من وسعت رحمته كل شيء
Maka segala Puji bagi Dzat Maha luas Karunia Kasih Sayang yang meliputi segala sesuatu..

سبحان الله الصدقةدفعت بلاء بإذن الله
Segala puji bagi Allah, sedekah jariah melepaskan kita daripada penderitaan, dengan izin Allah..

(داووا مرضاكم بالصدقه)
Sembuhkan penyakitmu dengan melakukan sedekah..

هذه فقط علبة تونه والرسول صلى الله عليه واله وسلم قال:
Itu hanya sekaleng kecil ikan tuna..

Rasulullah bersabda : "Lindungi diri kamu daripada panas api neraka walaupun hanya dengan separuh kurma.."

( إتقوا النار ولو بشق تمره)
سبحان الله                 
Subhanallah..

Semoga berbagi cerita ini pun kita ditulis sebagai seorang yang pemurah..
حتى لو مشغول إرسلها"

(لاإله إلا الله)
Lailahaillaallah..

? "يارب فرج هم من ينشره"

Ya Allah..
Engkau ringankanlah beban kepada siapa saja yang berbagi kisah ini..
Aamiin...

Friday, 26 August 2016

AKHLAK TERPUJI “AL-ITSAR”

Istilah Itsar dalam keseharian mungkin sudah tidak asing lagi, tapi-untuk mengamalkannya tidak semua orang dapat melakukannya kecuali hamba Alloh yang ikhlash. Itsar adalah akhlaq mulia yang sudah jarang kita temui, apalagi di zaman modern, Zaman di mana orang lebih mementingkan dunia yang fana daripada akhirat yang kekal dan abadi. Padahal akhlaq ini telah melekat pada diri salafus shalih yang sudah seharusnya kita menjadikan mereka sebagai teladan hidup. Sungguh ironis, jika sifat mulia ini mulai sedikit demi sedikit menghilang dari dir kaum muslimin.

Pengertian Al-Itsar
Itsar (لْإِيثَارُا ), secara bahasa artinya melebihkan orang lain atas dirinya sendiri. Sifat ini termasuk akhlak mulia yang sudah mulai hilang di zaman kita sekarang ini,  Padahal akhlak mulia ini adalah puncak tertinggi dari ukhuwah islamiyah dan merupakan hal yang sangat dicintai oleh Allah Subhananu wa Ta’ala  dan juga dicintai oleh setiap makhluk.
Memang jika dilihat dari logika, hal ini adalah hal yang sangat berat, karena mengorbankan dirinya sendiri demi kepentingan orang lain tanpa mengharap imbalan apapun. Akan tetapi di dalam agama Islam, hal ini bukanlah suatu hal yang mustahil. Tinta emas sejarah telah menuliskannya, bagaimana sikap itsar kaum muslimin terhadap saudaranya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman mengenai sambutan orang-orang Anshor terhadap orang-orang Muhajirin yang berhijrah ke Madinah.
وَالَّذِينَ تَبَوَّءُوا الدَّارَ وَالْإِيمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِمَّا أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Dan orang-orang yang telah menempati Kota Madinah dan telah beriman (Anshar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang-orang yang  berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada memiliki keinginan di dalam hati mereka terhadap apa yang telah dimiliki mereka (orang Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al-Hasyr: 9)
          Imam Qurtubi menuturkan bahwa itsar adalah mengutamakan orang lain dari pada diri sendiri dan masalah duniawi, sehingga sifat ini merupakan akhlak terpuji. Meskipun demikian, itsar tidak boleh diterapkan dalam hal akhirat dan ibadah.
Dalam kitab Madarijus Salikin, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah mengatakan al-Itsar adalah lawan daripada kikir. Sesungguhnya orang yang mengutamakan orang lain, akan meninggalkan apa yang ia butuhkan untuk dirinya. Demikian itu kedudukan itsar adalah tingkatan yang paling tinggi dari sifat dermawan, kemurahan hati dan perbuatan baik.


Jama’ah jumat rohimakumullah
Keutamaan Al-Itsar
Sungguh, seseorang yang mempunyai sifat al-itsar, akan mendapatkan keutamaan-keutamaan yang sangat banyak, diantara keutamaan-keutaman al-itsar adalah:
Pertama, akan dicintai oleh Allah Ta’ala
Allah berfirman. Sesungguhnya Allah munyakai orang-orang yang berbuat kebaikan.
Kedua, akan dicintai oleh manusia
Sahl bin Sa’d as-Sa’idy –radhiallahu ‘anhu berkata, “Seseorang mendatangi Nabi dan bertanya, “Wahai Rasulullah, tunjukkan kepadaku suatu amal, jika aku mengerjakannya aku akan dicintai oleh Allah dan dicintai pula oleh sekalian manusia.” Rasul menjawab. Zuhud-lah terhadap dunia, maka Allah akan munyukaimu dan zuhud –lah terhadap apa yang dimiliki manusia, maka manusia akan menyukaimu. (HR Ibnu Majah, dengan derajat hasan)
Ketiga, akan dimudahkan urusannya di dunia dan dilepaskan dari kesusahan di akhirat
Rosulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda, “Siapa yang menolong kesusahan seorang mukmin di dunia niscaya Allah akan menolong kesusahannya di akhirat. HR Muslim
Keempat, akan tumbuh ikatan ukhuwah yang erat dan kuat antar sesama muslim
Rosulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda, “tidak sempurna iman seseorang sampai dia mencintai saudaranya (seiman) sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri”


Teladan dari Al-Itsar

Ketika peperangan Yarmuk kaum muslimin mendapat kemenangan yang cukup gemilang pada peperangan tersebut diantara kaum muslimin ada yang mengalami luka dan cedera, diantaranya adalah tiga orang sahabat Nabi yaitu: Al-Haris bin Hisyam, ‘Ayyas bin Abi Rabi’ah dan Ikrimah bin Abi Jahal. Keadaan mereka saat itu kritis dan sekarat. Hudzaifah Al-‘Adawi ia menceritakan, ”Pada saat itu aku membawa air yang sedikit, aku berikan kepada Al-Haris yang pada saat itu ia tengah berteriak meminta air karena ia sangat kehausan.
ketika air sudah dihadapannya dan ia bersiap untuk meminumnya tiba-tiba terdengar suara orang lain juga berteriak kehausan yaitu sahabatnya Ikrimah, ketika itu pula ia mengisyaratkan untuk memberikan air tersebut untuk Ikrimah,
ketika air sudah dihadapan Ikrimah dan ia sudah bersiap untuk meminumnya saat itu pula terdengar suar sahabat lain yaitu ‘Ayyas memita air. Maka Ikrimah pun mengisyaratkan untuk memberikan air tersebut kepadanya, ketika air tersebut dibawa kehadapan ‘Ayyas ternyata ia sudah meninggal terlebih dahulu tanpa sempat meminum air tersebut, ketika air tersebut dibawa kembali kepada dua orang sahabat yang meminta air tadi ternyata ajal juga telah menjemput mereka akhirnya para sahabat tersebut meninggal dunia tanpa salah seorang pun diantara mereka yang meminum air tesebut.

Oleh Haries

Tuesday, 16 August 2016

KUALITAS ANDA DITENTUKAN DENGAN SIAPA ANDA DUDUK ATAU BERTEMAN

Siapa saja yang sering duduk bersama 8 orang kelompok manusia, Allah akan memberinya 8 perkara:

1.من جلس مع الأغنياء زاده الله حب الدنيا والرغبة فيها.

1. Barangsiapa yang duduk bersama orang-orang kaya, Allah akan menambahkan cinta kepada dunia & semangat untuk mendapatkan dunia.

2. ومن جلس مع الفقراء زاده الله الشكر والرضا بقسمة الله تعالى

2. Barangsiapa yang duduk bersama orang-orang miskin, Allah akan menambahkan perasaan syukur & redha atas pemberian Allah.

3. ومن جلس مع السلطان زاده الله الكبر وقساوة القلب

3. Barangsiapa yang duduk dengan para pemimpin/raja, Allah akan menambahkan perasaan sombong & kerasnya hati.

4. ومن جلس مع النساء زاده الله الجهل والشهوه

4. Barangsiapa yang duduk dengan perempuan, Allah akan menambahkan kebodohan & syahwat.

5. ومن جلس مع الصبيان زاده الله اللهو والمزاح

5. Barangsiapa yang duduk dengan anak-anak kecil, Allah akan menambahkan lalai & gurau senda.

6.ومن جلس مع الفساق زاده الله الجرأة على الذنوب والمعاصي والإقدام عليها،والتسويف في التوبة

6. Barangsiapa yang duduk dengan orang-orang fasik, Allah akan menambahkan berani berbuat dosa & kemaksiatan serta mendorongkan diri untuk berbuat maksiat kemudian menunda-nunda akan taubat.

7.ومن جلس مع الصالحين زاده الله الرغبة في الطاعات

7. Barangsiapa yang duduk dengan orang-orang soleh, Allah akan menambahkan perasaan cinta kepada amalan-amalan ketaatan.

8. ومن جلس مع العلماء زاده العلم والورع

8. Barangsiapa yang duduk dengan para ulama', Allah akan menambahkan ilmu & perasaan tidak cintakan dunia.

(Hujjatul Islam wabarakatul anam AlGhazali dalam Tanbiihul Ghaafiliin)

Wednesday, 10 August 2016

MAKALAH BULETIN BULAN AGUSTUS 2016




Tujuan diciptakannya makhluk yang ada di dunia ini dari manusia, jin dan makhluk jelata baik hewan, tumbuhan dan seluruhnya adalah untuk beribadah kepada Allah yang Maha Pencipta semata. Dengan macam-macam jenis dan cara beribadah.

Adapun jenis dan cara beribadah bagi umat manusia adalah sebagaimana yang telah dicontohkan oleh utusan dari Allah SWT, yaitu nabi dan rosulullah Muhammad SAW. Tidak ada bentuk ibadah yang diterima disisi Allah kecuali apa yang sudah disyariatkan dan dicontohkan oleh rosul-Nya.

Rosulullah bersabdah : “barangsiapa beramal dengan amalan yang tidak ada tuntunannya dari kami maka itu tertotak”. Rowahu muslim” 

Sedangkan jenis ibadah untuk mahkluk selain manuasia maka hanya Allah saja lah yang mengetahuinya.
Allah swt berfirman : “tusabbihu lahus samawatis sab’u wal ardu waman fihinna. Wa immin sai’in illah yusabbu bihamdihi walakila la tafqohuna tabihahum…” Al Isro’ ayat 44. Artinya “tujuh lapisan langit, dunia dan seisinya bertasbih memuji Allah saw. Dan segala sesuatu apa pun juga bertasbih memujinya (ini adalah bentuk ibadah mereka) akan tetapi kamu tidak tahu bagaimana mereka bertasbih.

Adapun bagian pentingnya adalah seluruh mahkluk yang ada di dunia ini hanya beribadah kepada yang berhak dan wajid diibadahi , yaitu Allah yang Maha Esa. Tidak ada sesuatu apa pun selain dari – Nya yang patut disebah. Baik dari makhluk yang kasat mata atau yang tak kasat mata, yaitu dari jin, setan, makhluk halus lainnya.

Kita dapati banyak umat manusia hari ini yang tersesesat. Mereka menyembah kepada selain Allah SAW atau mereka masih menyembah Allah tapi disisi lain mereka juga menyembah selain-nya.
Ini adalah perbuatan yang melenceng dari tujuan diciptakannya makhluk hidup karena makhluk diciptakan hanya untuk tujuan beribadah dan meyembah Allah semata.

Allah berfirman dalah surat adz dzariyat ayat ke 56. “ wama khlolaktul jina wal insa illa liyakbudun” artinya “dan tidak-lah kami ciptakan jin dan manusia melainkan untuk menyembah kepada-Ku”

Perbuatan sesat ini diistilahkan “Syirik”. Sedangkan syirik adalah urutan pertama dari dosa-dosa besar. Allah tidak mengapuni dosa besar syirik kecuali dengan bertobat dan dengan hendak-Nya.

Dan perbuatan syirik ini meyimpang dari makna murni kalimat syahadat La ilaha illallah. Makna murni yang terkandung dari kalimat tauhit itu adalah “tidak ada tuhan yang berhak dan wajib disembah selain Allah”

Makna ini sebagaimana yang terkandung di dalam firman Allah ta’ala di surat Al Baqoroh ayat 256:
“Famayyakfur bit thoguti wa yukmin billahi fadistamsaka bilurwatil wusqo” artinya “barangsiapa yang telah mengingkari thogut dan meriman kepada Allah maka dia telah berpegang pada tali yang kuat (yaitu islam)”

Barang siapa telah mengingkari Thogut, artinya Thogut adalah setan dan ma ubiada min ghooirillah. Kemudian beriman dan menyebah hanya pada Allah maka dia telah Islam. Dari ayat tadi disimpulkan bahwa ada dua rukun yaitu Nafi dan Isbat.

 Nafi adalah menghilangkan Thogut dan segala sesuatu selain Allah. Isbat adalah menetapkan bahwa sanya hanya Allah lah dzat yang ada yang berhak dan wajib disembah. Rukun ini juga terkandung dalam kalimat tauhit . 

La ilah adalah nafi (yaitu tidak ada tuhan yang berhak) sedangkan illallahu adalah isbat (yaitu menetapkan Allah sebagai tuhan satu-satunya yang berhak disembah)

Saudaraku seiman yang dimuliakan Allah SWT. Hari ini banyak sekali fitnah yang mencelakakan pemahan umat islam. Diantara penyelewengan yang menyesatkan itu adalah dalam mengartikan kalimat tauhit ini.

Orang-orang sekurel dan orentialis menyelewengkan arti dari kalimat tauhit yang sesungguhnya yaitu tidak ada Tuhan yang berhak dan wajib disembah selain Allah semata menjadi tidak ada Tuhan selain Allah. Artian yang seperti ini salah. Karena hanya sebatas mengatakan tidak ada Tuhan.

Padalah kalau kita lihat Tuhan yang disembah manusia itu ada banyak, contoh saja tuhannya orang Yahudi,orang Nashrani,orang Majusi,orang Hindu,Budha dan sebagainya. 

Tapi dari Tuhan-Tuhan itu semuanya adalah hasil ciptaan manuisa sendiri dan semua tidak berhak disembah karena sama sekali tidak bisa memberi manfaat dan madhorot. Sedangkan yang patut dan berhak disembah hanya-lah Allah semata Rob semesta alam dan Maha Kuasa.

Saudara-saudaraku kita jangan sampai terjebak fitnah ini dan semoga kita bisa terhindar sejauh-jauhnya dari perbuatan syirik. Amin Allahumma amin.