Madrasah Itu Bernama
“Ramadhan”
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa”
(QS. Al Baqoroh: 183)
Firman Allah Ta’ala yang sangat sering kita dengar. Bahkan sudah
tidak asing lafi bagi kita karena pada saat sekarang ini kita sedang
menjalankan ibadah puasa ramadhan. Firman ini sering sekali diulang-ulang di
atas mimbar oleh penceramah kultum maupun kutbah-kutbah lainnya selama bulan
ramadhan. Iya tau tidak?
Tidak perlu disangkal pasti kita sepakat dengan ini karena
inilah realita yang ada disekitar kita. Akan tetapi bukan soal (sepakat atau
tidak sepakat) ini yang ingin penulis
ajak para pembaca sekalian bahas pada makalah kali ini. Melainkan pembahasan
yang akan kita angkat adalah bulan ramadhan itu sediri dilihat dari sudat
pandang yang lain.
Kenapa dilihat dengan sudut pandang yang lain? Karena pada
umumnya kita melihat bulan suci ramadhan adalah sebuah bulan yang di di
dalamnya ada sebuah rutinitas kaum muslimin untuk menjalankan amal ibadah
puasa.
Sobat sekalian! Mari kita coba memandang bulan Ramadhan ini
ibarat sebuah Madrasah iman. Maka bulan ramadhan itu punya kelas-kelas yang
jumlahnya 29/30 hari. Di setiap tahapannya ada ada guru, pelajaran, dan ujian
Guru di madrasah Ramadhan adalah mereka para Da’i penyeru
kebaikan dan pencegah keburukan. Di atas mimbar atau di luar mereka senantiasa
mengingatkan kaum muslimin untuk selalu bertakwa kepada Yang Maha Pencipta atas
segalanya. Tak pernah bosan mengajak agar kaum muslimin tak pernah berhenti
bersyukur kepada Yang Maha Pemberi Rejeki dan Maha Luas Kasih Sayang dan
menjauhi perbuatan kufur nikmat sejauh-jauhnya. Dan mereka menebar cinta pada
Sang Rosulullah dengan menghidupkan sunnah-sunnahnya, mengjarkan keadilan dan selalu
mengingatkan manusia akan hari akhirat.
Pelajaran di madrasah ramadhan adalah pelajaran agar manusia
menjadi diri yang bertakwa kepada Allah dan taat pada Rosulullah. Pelajaran
tentang bagaimana manusia agar menjadi diri yang berbakti kepada kedua orang
tua mereka dan tidak menghardik mereka. Pelajaran tentang cara manusia
bermuamalah yang baik dengan keluarganya, tetangganya, kawan-kawannya, dan
semua manusia baik yang muslim atau yang non muslim pada umunya.
Pelajaran tentang bagaimana mejadi diri yang saling
menghiomati, menghargai dan tidak medzalimi hak orang lain. Pelajaran agar
manusia menebar kasih sayang yang besar pada yang kecil, yang tua dengan yang
muda, yang kaya dengan yang miskin. Pelajaran itu ada dalam paket pelajaran
kurikulim bernama “puasa”.
Ujian di madrasah ramadhan adalah ujian menahan diri dan
nafsu. Menjaga ikhlas dalam setiap niat amal kita dari segala macam gangguan
dan cobaan yang menggirkan nafsu yang mejerumuskan ke dosa dan api neraka
Sabda Nabi saw yang berbunyi : “Puasa adalah perisai yang dapat
melindugi hamba dari neraka” (Mutafaqun alaih)
“barangsiapa mengerjakan puasa pada bulan romadhon dengan didasari
keimanan dan mengharap balasan dari Allah (ikhlas) maka akan diampuni
dosa-dosanya yang terlalu-lalu. (HR Bukhori dan Muslim)
Puasa adalah sebab yang palig besar untuk menghantarkan
ketaqwaa. Syaikh As Sa’dy ra berkata: “kemudian Allah ta’ala menyebutkan hikmahnya
(puasa) dalam disyariatkan puasa. Lalu Dia berfirman: Agar kalian bertakwa (QS.
Al-Baqarah: 183)
Rahasia Puasa
Sesungguhya puasa adalah sebab yang paling besar kepada
ketaqwaan, karena didalamnya dapat mengikuti perintahNya dan mejauhi larangan
Nya.
Maka,
diantara hal-hal yang terkandung di dalam puasa berupa ketaqwaan adalah:
1. Bahwa
orang yang berpuasa dia akan meinggalkan apa yang Allah haramkan atasnya berupa
makan minum, jima’ dan yang serupa dengannya yang jiwanya condong kepadanya.
Daalam rangka mendekatkan diri kepadanya dalam rangka mengharapkan pahalaNya
dengan meninggalkannya , maka inilah ketaqwaan.
2. Bahwa
orang yang berpuasa akan melatih dirinya diatas muroqobatullah (merasa diawasi
Allah) lalu dia meninggalkan apa yang diinginkan nafsunya pada hal dia mampu
manuruti hawa nafsunya. karena dia mengetahui pengawasan Allah atasnya.
3. Bahwa
puasa bisa menyempitkan tempat-tempat berjalannya setan. Maka dia berjalan dari
anak adam melalui aliran darah. Maka puasalah yang bisa melemahkan jalan
masuknya setan dan sedikitnya kemaksiatan darinya.
4. Bahwa
orang yang berpuasa biasanya banyak ketaatannya, sedangkan ketaatan-ketaatan
termasuk sifat ketaqwaan.
5. Bahwa
orang yang kaya apabila dia merasakan penderitaan karena lapar, niscaya hal
tersebut mengharuskan dia untuk meolong orang-orang fakir yang serba kekurangan
dan inilah ketaqwaan.
Alumni Ramadhan
Sahabatku ! kenapa di sekolah ada yang namanya Ujian/Test?
Karena dengan sarana itu lah akan ada pretasi. Ada yang sukses dan ada yang
gagal, ada yang dapat nilai baik ada yang dapat nilai buruk. Maka Madrasah
Ramadhan ini adalah sekolah yang benar-benar jujur tanpa kecurangan karena yang
menilai langsung sang Maha Teliti dan tahu segalanya. Terlebih lagi tidak akan
ada yang luput dari hisab-Nya karana Allah Maha cepat dalam Hisab.
Ittaqillah aiyyuhal
mukminun...